Skip to main content

Entri yang Diunggulkan

Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasakan panas dari matahari, radiator, atau api unggun. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana kalor sebenarnya berpindah? Dalam fisika, perpindahan kalor terjadi melalui tiga cara yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi. Setiap proses ini memiliki mekanisme uniknya sendiri dan penting untuk banyak aplikasi kehidupan sehari-hari, mulai dari teknologi rumah tangga hingga iklim global. 1. Konduksi: Perpindahan Kalor Melalui Kontak Langsung Konduksi adalah proses di mana kalor berpindah melalui kontak langsung antara partikel-partikel dalam suatu bahan, terutama dalam zat padat. Saat satu bagian dari benda dipanaskan, partikel-partikel di area tersebut mulai bergetar lebih cepat dan mentransfer energi kinetik mereka ke partikel-partikel tetangga. Dengan cara ini, kalor menyebar dari satu ujung benda padat ke ujung lainnya. Pada logam, proses ini terjadi dengan sangat cepat karena adanya elektron bebas yang membantu membawa kalor dari area y

Refleksi Gelombang, Pemantulan Cahaya dan Bunyi

Gelombang dapat mengalami pemantulan saat menjalar di medium yang berbeda. Cahaya semisal, ketika melewati medium yang padat seperti cermin, ia akan dipantulkan.  Begitupun dengan bunyi, akan dipantulkan saat bertemu dengan benda padat, seperti dinding dan batu. Fenomena pemantulan gelombang disebut dengan refleksi.

Pemantulan gelombang dapat dibagi menjadi dua yaitu, pemantuan teratur (specular reflection) dang pemantulan baur (diffuse reflection). Pemantulan teratur terjadi saat gelombang bertemu bidang yang rata (Gambar 1.a), sedangkan pemantulan baur terjadi saat gelombang bertemu bidang yang tidak rata (Gambar 1.b).

Gambar 1. Ilustrasi pemantulan (a) pemantulan teratur, (b) pemantulan baur

Hukum Snellius Pada Pemantulan Gelombang

Pada peristiwa pemantulan gelombang, sudut pantul akan sama dengan sudut datang. Keadaan ini disebut juga Hukum Snellius pemantulan. Sudut pantul yang sama dengan sudut datang pada peristiwa pemantulan gelombang terjadi karena lintasan optik akan minimum sehingga energi yang dibutuhkan paling minimum ketika kondisi ini terjadi.   

\(\theta _1 =\theta _2\)

Dimana \(\theta_1\) adalah sudut datang, dan \(\theta_2\) adalah sudut pantul. 

Pengukuran sudut datang dan sudut pantul

Cara menentukan sudut datang dan sudut pantul adalah dengan mengukurnya dari garis normal. Garis normal merupakan garis khayal yang ditarik tegak lurus dari normal bidang.

Gambar 2. Ilustrasi garis normal

Garis normal selalu tegak lurus terhadap bidang, dimana pada gambar ilustrasi terdapat cermin dengan berbagai orientasi yang mana garis normal ini memiliki sudut 90 derajat terhadap bidang. Pada Gambar 3 disajikan teknik mengukur sudut datang dan sudut pantul, serta contoh soal untuk menentukan sudut pantul.
Gambar 3. Ilustrasi teknik mengukur sudut datang dan sudut pantul, serta contoh soal

Untuk menentukan sudut pantul, \(\theta_2\), pada kasus ini kita perlu menentukan sudut datang \(\theta_1\) terlebih dahulu. Karena sudut antara sinar pantul dan bidang adalah \(50\circ\), sementara sudut antara garis normal dan bidang selalu \(90^\circ), maka:
\(\theta_1 = 90^{\circ} -50^{\circ} = 40^{\circ}\)
karena,\(\theta _1 =\theta _2\), maka:
\(\theta _2 =40^\circ\).

Pada bagian bawah kalian juga bisa mengeksplor fenomena pembiasan melalui web aplikasi phet colorado berikut!  

Cara untuk melakukan praktek sederhana dapat menyimak videonya ya...Enjoy your time!

Artikel Populer

Latihan Soal KSN babak penyisihan SMP 2023

Soal 1.   Bayangkan seutas kabel vertikal dialiri arus listrik dari bawah ke atas. Kabel tersebut berada dalam daerah medan magnetik seragam, yang arahnya dari utara ke selatan. Akibatnya, pada kawat itu bekerja gaya magnetik, sehingga kabel melengkung  ke arah .... A. Timur B. Barat C. Utara D. Selatan Solusi: Untuk menyelesaikan soal ini kita perlu menggunakan kaidah tangan kanan. Arah ibu jari kita arah arus dan arah empat tangan lainnya adalah arah medan, serta arah telapak tangan kita adalah arah gaya listrik. Jawaban (A) Soal 2. Seseorang menggeser sebuah balok pada sebuah bidang datar dengan gaya konstan 2 N sejajar bidang. Kecepatan balok berubah dari 1 m/s menjadi 9 m/s dalam 2 detik. Apabila antara balok dan bidang tidak ada gesekan, usaha yang dilakukan orang itu adalah .... (A) 16 J (B) 20 J (C) 22 J (D) 25 J Solusi: Jelas bahwa benda usaha yang dialami benda setara dengan gaya dan perpindahan, yaitu: \(W=FS\) Gaya telah diketahui pada soal, sehingga kita perlu mencari perp

Gerak Proyektil (Gerak Peluru)

Suatu hari Cesc Fabregras dan Neymar Jr. mencetak goal yang sangat cantik dengan mencungkil bola sehingga mengecoh kiper yang terlanjur salah posisi. Bola melaju pelan, akan tetapi cukup tinggi untuk mengecoh kiper yang salah posisi. Lintasan bola berbentuk melengkung yang kita kenal dengan gerak proyektil atau gerak peluru. Apakah itu gerak peluru? Gerak proyektil atau gerak peluru adalah gerak dengan lintasan melengkung berbentuk kurva parabola. Karena lintasan yang melengkung ini, gerak proyektil termasuk di dalam gerak dua dimensi. Maksud dari gerak dua dimensi adalah gerak benda dapat diproyeksikan pada arah horizontal dan vertikal. Secara fisika, pada arah horizontal, tidak ada gaya mempengaruhinya sehingga benda bergerak dengan kecepatan konstan. Sebaliknya pada arah vertikal gaya gravitasi menarik benda kebawah sehingga benda bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan. Persamaan gerak benda pada sumbu x dapat dinyatakan sebagai berikut: \(x=v_{o}sin\theta\tim

Energi Kinetik dan Energi Potensial: Konsep Dasar dan Implikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Energi merupakan salah satu konsep paling mendasar dalam ilmu fisika. Dua bentuk energi yang sering dibahas dalam konteks fisika adalah energi kinetik dan energi potensial. Kedua bentuk energi ini memiliki peran penting dalam menjelaskan berbagai fenomena alam, mulai dari gerakan objek hingga perubahan potensial dalam sistem fisik.  Energi Kinetik Energi kinetik merujuk pada energi yang dimiliki oleh objek karena gerakannya. Energi ini bergantung pada massa dan kecepatan objek tersebut. Formula umum untuk menghitung energi kinetik (Ek) adalah: \[ E_k = \frac{1}{2} m v^2 \] Di mana: - \(E_k\) adalah energi kinetik, - \(m\) adalah massa objek, dan - \(v\) adalah kecepatan objek. Contoh sederhana penerapan energi kinetik adalah dalam menghitung energi yang dimiliki oleh sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan tertentu. Semakin besar massa dan kecepatan mobil, semakin besar pula energi kinetiknya.  Energi Potensial Energi potensial merujuk pada energi yang terkait dengan posisi atau ko

Pemuaian Termal: Menggali Lebih Dalam tentang Perilaku Materi saat Berubah Suhu

Pemuaian termal adalah fenomena penting dalam ilmu fisika yang melibatkan perubahan dimensi suatu benda akibat perubahan suhu. Konsep ini memiliki implikasi signifikan dalam kehidupan sehari-hari, rekayasa, dan teknologi. Artikel ini akan membahas konsep pemuaian termal, jenis-jenis pemuaian termal, dan aplikasinya dalam berbagai aspek kehidupan. Gambar 1. Aplikasi pemuaian termal dijembatan Konsep Dasar Pemuaian Termal Pemuaian termal terjadi karena partikel-partikel dalam zat memiliki energi kinetik yang meningkat saat suhu naik. Akibatnya, partikel-partikel ini bergerak dengan amplitudo yang lebih besar, dan jarak antara mereka pun meningkat. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui hukum perpindahan panas dan hukum dasar termodinamika. Jenis-Jenis Pemuaian Termal Pemuaian termal dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Pemuaian Linier: Ini terjadi ketika objek memanjang dalam satu dimensi. Contoh yang umum adalah rel kereta api yang memanjang saat cuaca panas. 2. Pemuaian Luas:

Pembahasan Soal OSN SD Bagian Fisika Tahun 2024

Soal 1. Andi, Budi, dan Cahyo melakukan lomba lari 200 m saat pengambilan nilai pada mata pelajaran Olah Raga. Andi berlari dengan kecepatan tetap sebesar 10 m/s hingga garis finish. Budi berlari dengan kecepatan tetap 8 m/s selama 5 detik pertama, kemudian mempercepat larinya dengan percepatan \(1 m/s^2\) selama 4 detik, dan akhirnya berlari dengan kecepatan tetap hingga garis finish. Cahyo berlari dengan kecepatan 8 m/s untuk 100 meter pertama dan kemudian berlari dengan kecepatan 12 m/s. Pernyataan manakah berikut ini yang benar? A. Andi memenangkan perlombaan B. Budi memenangkan perlombaan C. Cahyo memenangkan perlombaan D. Andi dan Budi akan mencapai garis finish bersamaan Jawaban: Jarak tempuh s=200 m Pada pertandingan balap lari maka waktu yang tercepat adalah pemenangnya . Andi: Andi bergerak konstan, maka waktu tempuh Andi adalah \(t=s/v= 200/10= 20s\), atau 20 detik. Budi: Budi berlari dengan kecepatan konstan 8 m/s selama 5 detik, jarak yang ditempuh andi pada waktu ini ada